Setelah hampir 4 tahun menunggu, bersabar dan berdoa.. Alhamdulillah akhirnya kami resmi jadi calon bunda dan ayah. Padahal tadinya ada niatan untuk menunda sebentar, sesuai saran dokter saya harus menurunkan berat badan dulu beberapa kilo mengingat setelah menikah badan saya jadi agak melebar :). Niatan minum suplemen pelangsing yang baru saya beli via online sengaja saya awali dengan pakai tespek dulu, (dalam hati .. " ah kayanya gak mungkin hamil deh.. sebab sudah puluhan tespek sebelumnya hasilnya nihil :)) Tak dinyana ternyata Allah berkehendak lain, akhirnya saya dan suami diberi kepercayaan untuk menjadi calon orang tua.

Saat mulai menulis ini kandungan saya sudah menginjak minggu ke 13 atau tiga bulan lebih 1 minggu, namun karena keadaan saya tidak memungkinkan untuk menulis dan otak betul-betul beku, maka tulisan ini saya simpan sebagai draft dan akan saya teruskan jika saya mampu.

Baru bisa menulis lagi dan sekarang sudah minggu ke 19. Dulu, pada waktu kehamilan menginjak bulan pertama ternyata saya merasakan apa yang disebut 'morning sickness' atau mual-mual khas ibu hamil. Untungnya tidak separah seperti yang dirasakan oleh rekan kerja saya yang kehamilannya 1,5 bulan lebih tua dari saya, ia sampai bulan ke-3 masih bolak-balik kerumah sakit untuk opname karena tidak bisa makan dan selalu muntah. (oya, dulu saat ia baru positif, sering dengan sengaja perutnya diadu-adu ke perut saya, katanya biar menular, well, percaya atau tidak 1.5 bulan kemudian sayapun positif hamil :)). Sedangkan keadaan saya Alhamdulillah hanya sebatas mual sepanjang hari, sesekali muntah jika mencium bau aneh-aneh dan makan terlalu banyak. Selain itu sehari-hari cuma inginnya tiduran dan bersantai, padahal posisi saya waktu itu masih bekerja, untunglah rekan kerja dan atasan maklum adanya kalau sedang melihat saya tepar. Hanya saja lama kelamaan saya maskin stress dengan pekerjaan yang menuntut intensitas tinggi namun kondisi saya sangat tidak memungkinkan, sehingga banya pekerjaan terbengkalai dan menambah beban pikiran saya. Sebelum makin parah akhirnya pada bulan ke-3 kehamilan, saya memutuskan menulis surat ke atasan saya untuk rehat sejenak dan resign dari pekerjaan saya, tentunya setelah berkonsultasi dengan suami tercinta mengenai resiko dan kondisi keuangan kami nantinya. kami memutuskan ini yang terbaik untuk saya dan calon bayi kami, apalagi saya ingin menikmati kehamilan yang telah lama kami tunggu ini. Saya pun sebenarnya tidak semata leha-leha dirumah, namun banyak pekerjaan yang bisa saya lakukan untuk membantu usaha suami saya yang belum lama kami rintis ini. Namun jauh lebih santai dan waktu dan ritme kerjanya pun bisa saya atur sendiri, kapan kondisi saya sedang baik :).

Mengenai rujak, yang katanya makanan andalan ibu saat ngidam tidak terlintas di keinginan saya. Hanya 3 kali saya beli rujak. Sedangkan buah mangga yang agak asam memang saya makan untuk obat mual. Itupun hanya sesekali saja. Ngidamnya pun tidak sampai menyusahkan suami atau orang serumah. Pernah satu malam sekitar jam 10.30 malam saya merasa lapar dan gelisah, tiba-tiba ingin makan lontong opor. Saya minta ke suami tapi apa daya suami masih rapat penting bersama teamnya, dan karena sudah malam suami merayu supaya besok saja dicarikan, malah ibu saya sampai turun tangan dan berjanji besok masak lontong opor untuk saya.. Sebenarnya ingin saya menangis dan merengek ke suami tapi tidak tega jika menyusahkan dia, dan logika saya, siapa juga yang jual lontong opor jam segini... maka saya berusaha setuju dan tidur sambil menangis dan membayangkan lontong opor hehehe.... Besoknya lontong opor sudah tersedia, tapi kok sudah berasa biasa saja alias keinginan saya tidak sedahsyat tadi malam, tapi ya sudahlah saya makan saja.... :)

Selain lontong opor , sebenarnya banyak keinginan-keinginan ngidam saya yang lain, walau hanya sebatas makanan. Suami dengan setia mengantarkan kemanapun yang saya inginkan. Namun ada 2 keinginan saya yang tidak terpenuhi, yaitu keinginan makan sayur asem ditemani cumi goreng dan sambel terasi di warung haji Sadelih di Pabuaran, Cimone. Sayangnya suami saya sedang sibuk-sibuknya karena banyak masalah di produksinya sehingga lagi-lagi saya tidak tega menambah beban pikirannya. Satu lagi, ini agak aneh, saya ingin makan tumis toge yang dimasak oleh kakak suami saya dengan rasa yang persis sama seperti yang saya ingat saat pertama kali makan tumis toge buatannya waktu mudik Lebaran tahun lalu ke Pati, jawa Tengah. Ini sebenarnya mungkin saja, karena kakaknya hanya tinggal 1.5 jam dari rumah saya, tapi saya (lagi-lagi) tidak tega karena suami yang sedang sibuk dan kakaknya yang tiap hari pulang kerja larut malam saya harus repotkan dengan tumis toge. Ah.. lebih baik saya tahan saja... mudah-mudahan si'dede' justru menjadi anak yang pandai menahan diri terhadap keinginannya.

Sekarang kehamilan saya menginjak minggu ke 19 atau jalan bulan ke-5. Dan terhitung sudah 1 bulan 8 hari saya bekerja dirumah. Hari ini saya kontrol ke dokter dan hasilnya tekanan darah saya yang dulu sempat naik kini kembali normal, pikiran lebih rileks dan dan saya lebih bisa merawat diri. Oya, sejak sebulan yang lalu saya sudah mengalami pigmentasi seperti kulit dileher telihat kumal dan agak bersisik. Juga jerawat yang banyak timbul di sekitar bahu, punggung dan bawah pinggang. Bekasnya pun jadi hitam-hitam. Pusar juga terlihat hitam, padahal sebelum hamil tidak begitu. Kami menduga si 'dede' ini laki-laki, ternyata melalui USG tadi kata dokter perempuan, walau belum yakin 100%, artinya yang nampak nantinya masih bisa berubah. Saya dan suami tidak begitu mempedulikan apakah bayi ini laki-laki atau perempuan, yang terpenting ia sehat dan ia adalah buah hati kami tercinta.
Namun, ada satu hal yang masih menjadi pikiran saya, kurang lebih sebulan yang lalu, suami terserang campak. Tidak diketahui campak biasa atau campak jerman (rubella) yang bisa menyerang bayi dalam kandungan (kami berdoa itu bukan Rubella), namun dokter memberi rujukan untuk tes darah sehinngga bisa ambil tindakan pengobatan jika memang positif tertular rubella. Saya sendiri sudah pernah terkena campak, tapi tidak tahu campak apa.

Ya Allah... kami pasrahkan segalanya hanya kepadamu... jauhkanlah bayi kami dari segala penyakit dan berikanlah ia kesehatan... jadikanlah ia bayi yang sehat, normal dan tumbuh menjadi anak yang soleh/a, berbakti kepada orang tua dan berguna bagi umat... Amin...

0 Comments:

Post a Comment



Newer Post Older Post Home

Blogger Template by Blogcrowds.